Apakah kamu sering menghabiskan banyak waktu di dalam ruangan? Jika iya, bisa jadi kamu salah satu korban dari kualitas udara buruk di dalam ruangan atau yang dikenal sebagai IAQ/IEQ (Indoor Air Quality). Tahukah kamu bahwa tingkat IAQ di ruang kerja merupakan faktor utama yang memengaruhi kesehatan jangka pendek dan jangka panjang.

Ketika berbicara tentang polusi udara, kebanyakan orang hanya memikirkan polusi di luar ruangan, namun karena sebagian besar dari kita menghabiskan banyak waktu di dalam ruangan, IAQ yang buruk adalah sesuatu yang harus kita waspadai.

Tantangan Mengatasi IAQ

Menurut Enivironmental Protection Agency atau EPA, kualitas udara dalam ruangan bukanlah konsep yang mudah didefinisikan, karena hal ini tergantung pada desain bangunan, pemeliharaan, pengoperasian bangunan, lingkungan udara luar ruangan, , dan jumlah penghuninya. 

Konsentrasi beberapa polutan di dalam ruangan telah meningkat dalam beberapa dekade terakhir karena faktor-faktor seperti konstruksi bangunan yang hemat energi (yang tidak memiliki ventilasi mekanis yang cukup untuk memastikan pertukaran udara yang memadai) dan peningkatan penggunaan bahan bangunan sintetis, perabotan, produk perawatan pribadi, pestisida, dan pembersih rumah tangga.

Desain bangunan modern juga tidak membantu mengatasi buruknya IAQ: “Seiring dengan semakin efisiennya bangunan modern, bangunan tersebut juga menjadi lebih kedap udara, sehingga meningkatkan potensi buruknya IAQ….” Adakah dari kalian yang memperhatikan bahwa di sebagian besar gedung perkantoran, kalian tidak dapat membuka jendelanya?

IAQ jarang muncul di benak orang karena tidak terlihat jelas. Udara dalam ruangan tidak terlihat, sehingga kita tidak dapat dengan mudah melihat apakah udara tersebut tercemar atau tidak.

BACA JUGA : Pemantauan Suhu Ruangan Pendingin dan Transportasi

Penyebab Kualitas Udara yang Buruk di Dalam Ruangan

Penyebab paling umum dari IAQ yang buruk pada bangunan atau ruangan menurut Occupational Safety and Health Administration (OSHA)  meliputi:

  1. Kurangnya ventilasi dan kurangnya udara luar yang segar.
  2. Pemeliharaan sistem ventilasi, pemanas, dan pendingin udara yang buruk.
  3. Kerusakan akibat kebocoran, banjir, atau kelembaban ruangan yang tinggi.
  4. Aktivitas penghuni, seperti konstruksi atau renovasi.
  5. Udara luar yang terkontaminasi masuk ke lingkungan dalam ruangan.

Berikut adalah beberapa sumber polusi di dalam ruangan yaitu :

  • Sumber pembakaran di dalam ruangan, termasuk tembakau, peralatan pemanas dan memasak dari kayu dan batu bara, serta perapian, dapat melepaskan produk sampingan pembakaran yang berbahaya seperti karbon monoksida dan partikel langsung ke lingkungan dalam ruangan.
  • Bahan pembersih, cat, insektisida, dan produk lain yang umum digunakan membawa banyak bahan kimia berbeda, termasuk senyawa organik yang mudah menguap, langsung ke udara dalam ruangan.
  • Bahan bangunan juga merupakan sumber potensial, baik melalui bahan yang rusak (misalnya serat asbes yang dilepaskan dari insulasi bangunan) atau dari bahan baru (misalnya pelepasan gas kimia dari produk kayu pres). Zat lain pada udara dalam ruangan yang berasal dari alam, seperti radon, jamur, dan bulu hewan peliharaan.

Mengapa Kita Harus Peduli dengan IAQ?

Semua karyawan dan manajer fasilitas harus waspada terhadap IAQ. IAQ yang buruk dapat sangat mengganggu produktivitas tenaga kerja, sehingga menyebabkan Sick Building Syndrome.

Sick Building Syndrome terjadi ketika penghuni gedung mengalami gejala serupa setelah memasuki gedung tertentu, dan gejalanya berkurang atau hilang setelah mereka meninggalkan gedung. Gejala-gejala ini semakin banyak dikaitkan dengan berbagai atribut udara dalam ruangan bangunan. Sindrom ini dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti sakit kepala, lesu atau lemas, kesulitan berkonsentrasi, hingga infeksi sinus, batuk, dan pilek. Sindrom ini sangat berpengaruh terhadap turunnya produktifitas kerja.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *